Sekjen Kementan : Pemerintah Terus Dorong Komitmen Perkebunan Besar Fasilitasi Kebun Rakyat

By Admin


nusakini.com - Nusadua (2/11) - “IPOC 2017 telah menjadi acara terbesar di dunia industri kelapa sawit, termasuk mengenai masalah yang dihadapi oleh industri ini dan perkiraan harga yang akan datang ,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertanian Hari Priyono yang mewakili Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada acara pembukaan Indonesia Palm Oil Conference and Price Outlok (IPOC) 2017& 2018 yang berlangsung di Nusa Dua Convention Centre di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis.pagi (2/11/2017).

Menko Perekonomian Darmin Nasution membuka.langsung IPOC 2017 yang dihadiri beberapa negara seperti Malaysia, Papua Nugini, dan beberapa negara dari Benua Afrika, Eropa, dan AS.

Dikatakannya lagi, sampai tahun ini terdapat lahan perkebunan kelapa sawit seluas 11,9 juta hektar dengan produksi 31,5 juta ton CPO .Diantaranya 2 juta ton dari produksi perkebunan rakyat.Nilai ekspor keseluruhan produkai CPO nasional 18 miliar dollar AS.

“Hal ini harusnya kita bangga terhadap industri sawit, walaupun level produktivitas masih di bawah potensi maksimalnya,” katanya.

Aspek-aspek yang dihadapi para petani kelapa sawit saat ini , antara lain akses permodalan meskipun pemerintah sudah meluncurkan berbagai program untuk perkebunan rakyat .

“Namun, hal itu masih belum dapat memenuhi kebutuhan petani kelapa sawit kita.Untuk itu pemerintah tetap mendorong komitmen pihal swasta (kebun besar) untuk terus melakukan kerjasama sesuai dengan UU No.39/tahun 2009 mengenai tata kelola kelapa sawit berkelanjutan.Dimana 20 persen areal perkebunan maayarakat menjadi tanggungjawab perkebunan swasta besar,” jelas Sekjen Kementan Hari Priyono.

Menurutnya, sampai saat ini kita telah menerbitkan 300 ribu sertifikat ISPO, untuk 1,8 juta hektar lahan sawit dengan produksi 8,5 juta ton CPO.

Indonesia dan Malaysia sebagai produsen kelapa sawit CPO terbesar di dunia serta negara CPO lainnya telah bekerjasama dalam berbagai hal terutama untuk peningkatan produktivitas dan khususnya dalam menghadapi isu negatif (black campaign) yang berkaitan dengan lingkungan serta produksi kebun sawit di pasar internasional.

“Kita sudah bersepakat untuk.melakukan kampanye positif agar pembangunan kebun sawit ke depan tak lagi dikaitkan dengan masalah lingkungan.

Terakhir, saya percaya konferensi ini akan memunculkan dan membawa inovasi yang positif untuk industri kelapa sawit dan memberi manfaat untuk semua pemangku kebijakan,” katanya. (pr/eg)